Kamis, 04 Desember 2014

Hoby Sepele yang Menggiurkan

# Lobster Air Tawar

        Mendengar kata-kata lobster air tawar mungkin sudah tidak asing lagi untuk anda, karena hewan ini banyak dijadikan penghias aquarium dan juga sebagai udang konsumsi. Lobster air tawar mempunyai prospek usaha yang cukup menggiurkan. bagaimana tidak, budidaya lobster ini bisa menghasilkan rupiah yang bisa dibilang cukup besar, bisa mencapai puluhan juta sekali panen. untuk lobster konsumsi bisa dijual dengan harga 120-200 ribu per kilo, dalam sekilo bisa terisi kurang lebih 8 ekor.  kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang jenis-jenis lobster air tawar dan juga bagaimana cara membudidayakannya. langsung aja ya, cekidot....

1. Red Claw atau sicapit merah
     Nah ini dia lobster yang sering kalian lihat di toko ikan dipinggiran jalan, lobster ini termasuk dalam lobster hias dan juga lobster konsumsi. diberinama red claw karena sudah jelas di ujung capitnya itu ada warna merahnya. namun warna merah itu hanya ditemukan pada lobster jantan saja, sedangkan lobster betina tidak memilikinya. tempat asal lobster ini adalah di area quensland utara dan menjadi jenis makanan yang biasa disajikan di tempat asalnya. lobster ini juga lobster yang menempati peringkat pertama lobster yang diminati untuk dibudidaya masyarakat indonesia.


2. Cherax destructor
        Kalau yang ini adalah lobster khusus penghias. Cherax destructor merupakan jenis lobster air tawar yang paling dikenal diantara 100 jenis lobster ait tawar yang hidup di Australia. Mereka bisa dijumpai mulai dari daerah New South Wales hingga diseluruh dataran benua Australia. Sebaran yang luas menyebabkan mereka mampu beradaptasi mulai dari daerah dingin di danau-danau berair dingin pegunungan Snowy, hingga daerah beriklim panas.Cherax destructor boleh dikatakan merupakan makanan orang suku asli Australia (aborigin). Setidaknya hal tersebut telah dilakukan sejak 28.000 tahun lalu, berdasarkan temuan-temuan arkeologis setempat.
       Pada umumnya C. destructor dijumpai di danau-danau, rawa rawa, billabong, bendungan, saluran irigasi, dan juga disungai-sungai. Mereka termasuk tahan banting. Pada musim kering mereka akan bertahan hidup dengan cara membuat luband didalam tanah. Bahkan mreka mampu membuat lubang hingga kedalaman 5 meter. Paa saat musim penghujan mereka kemudian keluar untuk mencari makan, memijah dan bermigrasi.
       Di habitat asalnya, C destructor kadang-kadang disalahkan sebagai penyebabnya runtuhnya bendungan. Hal ini biasanya terjadi apabila dinding bendungan tersebut kurang dari 2 meter, dan sering terjadi perubahan permukaan air, seperti biasa terjadi di sawah. Meskipun demikian kejadian demikian jarang dijumpai pada dam-dam yang ketebalan dindingnya lebih dari 6 meter.


3.  Procambarus clarkii
       Procambarus calrki berasal dari daerah Amerika Utara, di Louisiana Lobster ini mempunyai warna tubuh dominan merah. Oleh karena itu mereka sering disebut sebagai red swamp crayfish. Lobster dewasa berwarna merah gelap, sedangkan yang masih muda berwarna merah kekelabuan. Untuk ukuran dewasa bisa tumbuh hingga mencapai panjang 20cm.
       Red swap crayfish diketahui mempunyai toleransi lebar terhadap salinitas air, oleh karena itu mereka bisa dijumpai baik di air tawar maupun air payau. Binatang ini suka membuat lubang pada tepi sungai, rawa, dan tanggul saluran irigasi.Jenis crayfish ini di daerah asalnya dijadikan sebagai menu santapan Cajun dan merupakan basis aquacultur di daerah Louisina yang menguntungkan. Mereka juga telah diperkenalkan keluar daerah asalnya untuk dibudidayakan.
      Red swamp crayfish bersifat sangat agresif, teritorial, dan rakus, sehingga mereka bisa menjadi ancaman bagi hewan lain yang memanfaatkan sumberdaya yang sama. Mereka bahkan mampu bersaing dengan jenis-jenis crayfish lokal.bSebuah penelitian di Spanyol menunjukkan bahwa mereka mampu mengubah komunitas tumbuhan pada suatu lahan basah disana. Oleh karena itu introduksi mereka ke daerah baru perlu diperhatikan dengan seksama. Ada sebuah peringatan bahkan pernah dikeluarkan agar Red swamp crayfish, jangan sampai masuk ke Australia, karena akan dapat menyaingi jenis crayfish asli yang ada di negara tersbut.


 # Itulah beberapa jenis-jenis lobster yang bisa saya jelaskan, sebenarnya masih banyak jenis lobster yang terdapat didunia. jadi mendingan sekarang kita langsung aja ke, bagaimana cara membudidaya lobster air tawar.

A. Kita mulai dari Syarat Hidup Lobster Air Tawar :

1. Lobster Air Tawar  biasanya bisa bertahan hidup pada parameter air cukup lebar. Lobster Aiir Tawar juga toleran pada jumlah oksigen terlarut yang rendah. Namun, untuk bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi seperti ini tentunya cukup sulit. Agar bisa tumbuh dengan baik, Lobster Air Tawal membutuhkan kandungan oksigen terlarut diatas 4 ppm. Selain itu, Lobster Air Tawar cukup toleran pada suhu yang sangat dingin sampai suhu panas diatas 35 °C sekalipun. Namun sebagai saran, sebaiknya Lobster Air Tawar dipelihara dalam suhu sekitar 25-29 °C.
2. Sedangkan untuk tingkat keasaman air,Lobster Air Tawar dapat hidup dalam perairan yang kisaran pH-nya sedikit alkalin yakni antara 7-9. Lobster Air Tawar jarang sekali dijumpai hidup pada perairan dengan dengan pH dibawah 7. Untuk kandungan kapur yang diperlukan bagi media hidup Lobster Air Tawar adalah sedang sampai tinggi. Kondisi ini perlu dikondisikan untuk menjaga kadar kalsium terlarut tetap tinggi sehingga mendukung pembentukan cangkang Lobster Air Tawar.

B. Pemilihan Indukan Lobster Air Tawar :
    Lobster yang akan digunakan sebagai indukan dalam proses pembenihan lobster air tawar harus sudah melalui tahap  seleksi  indukan agar kualitas   bibit yang dihasilkan pada  akhirnya   nanti adalah   bibit   yang benar – benar berkualitas baik, dalam artian mempunyai laju pertumbuhan yang cepat dan sehat. Untuk mendapatkan indukan dengan kualitas baik, pembudidaya dapat memperolehnya dari panti induk ataupun mendapatkannya dengan cara melalui proses pembesaran calon indukan sendiri.

C. Pemberian Pakan Lobster Air Tawar :
       Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Untuk pagi cukup 30% dan sore 70%, hal ini karena lobster termasuk hewan nocturnal (aktif pada malam hari). Pakan yang diberikan berupa butiran pelet (yang dapat tenggelam dalam air) dan  makanan alami berupa kacang-kacangan, umbi-umbian dan sayuran lainnya yang sebaiknya dimasak terlebih dahulu untuk memudahkan lobster mencernanya.
    Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan jumlah lobster yang ada. Usahakan tidak  menyisahkan makanan dalam aquarium secara berlebihan, karena akan mempengaruhi kualitas air dan kadar oksigen.

Ketersediaan Oksigen :

    Oksigen yang terlarut dalam air merupakan faktor terpenting dalam memelihara semua jenis hewan air, termasuk lobster. Oksigen terlarut dapat diperoleh dari aerator, atau alat-alat aquarium lain yang banyak dijual di toko perlengkapan ikan.


Kualitas air :

    Dalam berbudidaya lobster, kualitas air harus senantiasa terjaga. Hal ini untuk menjaga lobster dari berbagai penyakit dan menjaga nafsu makannya.


Tempat Persebunyian :

    Lobster merupakan hewan yang membutuhkan tempat untuk bersembunyi, terutama ketika siang hari dan proses molting (pergantian kulit/cangkang).
    Tempat persembunyian bisa dibuat dari rooster atau paralaon/PVC dengan ukuran yang disesuaikan dengan tubuh lobster.


Moulting :

    Proses moulting (pergantian kulit/cangkang) terjadi karena pertumbuhan badan lobster. Pada saat proses moulting lobster mengeluarkan aroma yang amis sehingga mengundang lobster lain untuk memangsanya. Oleh karena itu untuk meminimalisir terjadinya kanibal  perlu diperhatikan kepadatan populasi dan shelter (tempat persembunyian).

Penetasan dan Pemanenan :

    Penetasan telur yang dibawa induk betina bisa tetap dilakukan di akuarium dengan memindahkan induk jantan ke lain tempat. Bak penetasan yang dimaksudkan bisa berupa akuarium ukuran 4o cm x 3o cm x 3o cm. Setelah 8-15 hari sejak pemindahan induk-induk yang mengeram. maka juvenil lobster sudah memiliki bentuk yang mirip dengan induk­induknya. Oleh karena itu, saatnya untuk memindahkan benih ini ke kolam yang terpisah dari induknya.

    Untuk pembesaran lobster air tawar, sebaliknya dipersiapkan kolam tanah berbentuk persegi panjang. Mempersiapkan kolam seperti untuk pendederan ikan mas dengan cara memupuk kolam dengan kotorar ayam terlebih dahulu. Kolam untuk pembesaran lobster tidak perlu terlalu luas, sesuai dengan lahan yang tersedia. Benih yang ditebarkan berumur 8-15 hari dengan kepadatan 20-30 ekor/m2 luas kolam. Pemeliharaan pertama selama 2 bulan. Selanjutnya, pemeliharaan dilakukan selama 4 bulan untuk memperoleh lobster ukuran ekonomis 20-30 g/ekor.

 # Setelah mendapatkan hasil panen yang memuaskan barulah kita mulai memasarkan hasil panen tersebut ke pasar atau kepengepul sebagai awal pemasaran. hanya segini informasi yang bisa saya sampaikan, terima kasih sudah mampir di blog saya

0 komentar:

Posting Komentar